Temenan yuk.

My New Family, Named Tribun



By  DO     1:22 PM    Labels: 


*NOTE: tulisan kali ini menggunakan sudut pandang orang pertama, dengan "gue" sebagai tokoh utama. Bukan bermaksud sok gaul, tapi biar ceritanya jadi enak dibaca. Selamat berkhayal.

Kali ini kita nggak bakalan ngomongin masalah-masalah yang berhubungan sama hati yang disakiti, perasaan yang dikhianati ataupun perasaan yang dibohongi. Kali ini ijinkan gue untuk sedikit bercerita tentang sekumpulan orang-orang keren yang pernah gue kenal. Sebut saja mereka Divisi Tribun.

Tempat dimana sekumpulan anak yang mayoritas jomblo dan masih mau tertawa dalam kesendirian yang mereka alami.

Kalau kita mau ngomongin soal Divisi Tribun, otomatis kita juga harus ngomongin soal BlastOut, dan wajib ngomongin soal Keluarga Mahasiswa Klaten yang ada di UGM, namanya Balairung Klaten Association atau Balairung Klass.

Yang pertama, ijinkan gue memperkenalkan Keluarga Mahasiswa Klaten paling solid se-UGM (in my opinion), namanya Balairung Klass atau biasa disingkat Bklass. Classic but awesome, isn't it? Isinya cuma anak-anak Klaten yang kebetulan kuliah di UGM. Tapi percayalah, kalian bisa menciptakan GREAT, OUTSTANDING, AWESOME, INCREDIBLE story di dalam keluarga ini. Percayalah.

Sebenernya Balairung Klass bukan cuma itu, masih banyak hal konyol, keren dan outstanding dari keluarga ini. Mulai dari penuhnya sebuah parkiran dengan motor plat AD ketika kami berkumpul, kemudian ramainya sebuah hall dimana kami berkumpul, dan betapa menggebu-gebunya semangat Mas Reza ketika menyampaikan suaranya. Tapi percayalah, bakalan butuh waktu lama jika gue harus nulisin story apa saja yang udah gue dapat selama menjadi fighter dalam keluarga ini. Dan percayalah, kalian tidak akan menemukan kegilaan dan story yang sama di tempat lain.

Oke, kita beralih ke BlastOut, ibu dari Divisi Tribun. BlastOut itu sendiri merupakan singkatan dari Balairung Klass Try Out. Jadi BlastOut merupakan acara akbar tahunan yang diadakan oleh Balairung Klass, dan di BlastOut itu sendiri punya banyak divisi dan Tribun adalah salah satunya.

Baiklah, sekarang kita masuk ke topik utama yaitu ngomongin soal Divisi Tribun. Divisi paling hura-hura di BlastOut, maybe.

Berawal ketika gue masih jadi mahasiswa baru angkatan 2011, mahasiswa yang masih cupu, mahasiswa yang masih kikuk kalau pergi ke foodcourt sendirian dan mahasiswa yang masih rentan oleh PHP karena peralihan dari SMA.

Dulu bisa gabung sama kepanitiaan BlastOut itu gara-gara diajakin teman, namanya Julian.

       Julian: "Bro, nggak pernah ikut rapat bklass?"
       Ido: "Ya pengen sih, bro. Dimana?"
       Julian: "KPFT teknik. Bklass mau ngadain TO, mau gabung nggak? Tribun masih butuh orang."
       Ido: "Tugasnya apaan?"
       Julian: "Bla, bla, bla. Enak, bisa deket sama peserta."

Kemudian terlintas pikiran licik ala jomblo di masa itu, "Ah, kesempatan buat cari gebetan anak SMA."

Serius, itu alesan yang kampret banget, jangan ditiru!

Singkat cerita, akhirnya terkumpul sekitar 25 anak di divisi tribun kala itu. 25 anak-anak keren yang akan menemani debut pertama gue sebagai fighter [living legend] di divisi tribun.

Untuk debut pertama bisa dibilang cukup menantang, kami disuruh membuat konsep yang lain daripada try out yang lain. Bahkan Mas Reza ketua Bklass saat itu mengatakan "Tribun, pokoknya harus bisa shuffle dance. Hahaha"

Baiklah, satu minggu sebelum hari H kami benar-benar berusaha keras untuk mewujudkan itu. Dengan si Dyah Ayu sebagai koor waktu itu dan dengan segala kesederhanaan, kepolosan dan kegilaan yang ada akhirnya kami berhasil membuat sebuah koreografi untuk ditampilkan pada hari H. Dan sewaktu H-1 yaitu sewaktu gladi bersih kami benar-benar mengejar deadline. Deadline untuk menjadi seorang dancer dadakan yang matang dan siap memutus urat malu kami.

Kegilaan dan tawa sewaktu gladi bersih. Btw, I'm the leader. Hehehe

















Percayalah, walaupun kebanyakan dari mereka tidak berprofesi sebagai dancer, mereka tetap tersenyum gembira ketika latihan dan selalu menertawakan kesalahan mereka sendiri. Tapi yang paling sering adalah menertawakan kesalahannya si Budi. Huahaha

Bagaimana eksekusi sewaktu hari H? Awesome! Paling tidak kami tidak mendapat ejekan dari peserta yang hadir. Paling tidak 1000 peserta yang hadir kala itu merasa terhibur dengan perform dari kami.
Fighter divisi tribun BlastOut 2012

BlastOut 2012













Terima kasih buat teman-teman Tribun 2012, kalian telah mengajarkan sesuatu yang berharga pada laki-laki cupu ini. Yaitu tentang memotong urat malu dan berani menjadi absurd di depan umum.

Skip ke satu tahun di depannya, kita bakalan ngomongin divisi tribun di Blast Out 2013, tempat dimana kala itu gue dikasih amanah untuk menjadi koor bagi mereka. Tapi, daripada disebut koor, gue lebih suka disebut LEADER.

Baiklah, tribun BlastOut 2013 bisa dibilang divisi tribun yang didominasi oleh para wanita. Bagaimana tidak? Bayangkan saja dalam satu divisi hanya terdapat 2 anggota cowok dan 20 lebih sisanya adalah cewek. Jumlah panitia akhir bisa dibilang cukup mengecewakan. Padahal pada hari pertama oprec kepanitiaan, divisi tribun adalah divisi yang paling banyak diserbu, sekitar 50an orang kala itu berkumpul ingin mendaftar divisi tribun. Dan dengan berat hati terpaksa gue harus mengeliminasi sekitar 20 anak sehingga tersisa 30 anak.

Dan kampretnya, dari sekitar 10 orang anggota yang mengaku berkelamin jantan dan bisa kencing sambil berdiri tiba-tiba menghilang satu persatu dan tersisa 3 orang cowok. Ada beberapa yang memberi kabar bahwa mereka tidak bisa lanjut ikut kepanitiaan. Oke, lebih baik memberi kabar daripada tidak sama sekali. Dan mereka yang benar-benar hilang tanpa kabar, itulah contoh manusia yang mengaku laki-laki tapi tidak punya komitmen dan integritas dalam hidupnya. Cowok kayak gituan jangan dipacarin. Serius!

Nggak cuma cowok, yang cewek juga nggak ada bedanya. Percayalah, justru para cewek inilah yang merepotkan. Mereka menghilang dan mengacaukan formasi yang telah dibuat. Terpaksa gue harus cari anggota pengganti dan melakukan latihan tambahan buat ngejar deadline.

Mungkin benar apa yang dibilang Handika (anggota tribun 2013) waktu itu, "Kamu kena karma kali mas. Dulu waktu pertama oprec kamu nolak banyak orang, sekarang malah kekurangan orang."

Singkat cerita dengan anggota yang tersisa dan dengan berbagai keanehan yang ada, gue berhasil menyulap anak tambun menjadi seorang balerina yang melakukan gerakan hip hop dance, menyulap cewek-cewek berbadan kaku menjadi dancer lincah dan berhasil memperkenalkan hip hop dance kepada sekumpulan anak yang sebelumnya tidak mengetahui apa itu hip hop dance.
Suasana gladi bersih, Malam yang penuh peluh. Fiuuuh...
Kemudian pada hari H, alhamdulillah bersyukur banget anak-anak bandel tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan keren. Dengan mash-up antara lagu Right Round dari Flo Rida dan Moves Like Jagger dari Maroon 5, mereka Dan sekali lagi tribun mendapat apresiasi keren dari para peserta.

5 menit sebelum perform. Lihatlah tampang absurd mereka.

BlastOut 2013






















Untuk anak-anakku dari tribun BlastOut 2013, jika kalian membaca ini, terima kasih sudah membantu Mas Ido menjadi leader yang baik dan selalu bisa mengerti kalian. Doakan Mas Ido cepet ketemu jodoh.

Terima kasih untuk para wanita tangguh yang sudah menjadi komando ada Dea, Galuh, Shinta dan Tyagita. Terima kasih juga untuk dua cowok yang bertahan sampai akhir, Bintang dan Morgan (bukan nama sesungguhnya). Terima kasih juga untuk anggota tribun lainnya yang cantik-cantik. Ada Handika, Lala, Saksa, Adhel, Tiffa, Dessy, Dj, Asri, Nanik, Fitri, Mala, Atika, Oki, Aya, Aryanti, Ina dan masih ada beberapa anak yang kelupaan namanya (sorry). Pokoknya kalian keren!

FYI, di akhir acara gue disuruh jadi starter buat harlem shake bareng 1000 peserta try out. Parah, sumpah! Hahaha

By the way, Shinta dapet award sebagai Bklass Best Dancer sewaktu BlastOut 2013. Congrats!

Baiklah, skip lagi ke satu tahun di depannya. Tahun yang angkatan 2011 seperti gue udah bisa disebut angkatan tua. Tahun di mana kepengurusan Balairung Klass dipegang oleh anak-anak 2012. Dan otomatis koor untuk BlastOut akan dipegang oleh anak-anak 2012 juga.

Untuk divisi tribun sendiri sewaktu penentuan koor mungkin agak sedikit ribet. Dari awal anak-anak 2012 sudah berencana memilih Shinta sebagai koor, tapi ternyata Shinta keberatan gara-gara dia lagi padat praktikum, takutnya dia nggak bisa full ngurusin tribun. Dan akhirnya Dea yang dipilih jadi koor tribun. Dengan syarat "Mas Arif harus mau bantuin ya?"

Baiklah, syarat diterima. Artinya masa kerja seorang Ido di divisi tribun menjadi genap 3 tahun berturut-turut.

Yang kiri Dea, yang kanan Shinta. Jangan naksir, mereka menggigit.
Nggak kayak tahun sebelumnya, waktu itu hari pertama oprec divisi tribun bisa dibilang sepi peminat karena cuma ada belasan anak yang gabung. Ternyata pesona seorang Dea tidak bisa mengalahkan kharisma dan aura leader dari seorang Ido. Hahaha

Dan di waktu awal-awal keanggotaan anak 2013, gue udah bisa melihat mana wajah-wajah anak yang bisa dipegang omongannya dan mana yang nggak, terutama yang cewek. Ada yang bisa dilihat dari badannya yang gede, itu udah ketahuan kalau dia nggak mau aktivitas berat. Ada yang dilihat dari cara dandan, itu udah ketahuan kalau cewek yang nggak mau keringetan. Dan benar saja, beberapa orang tersebut pada akhirnya pergi meninggalkan tribun tanpa pamit.

Baiklah, kita lupakan mereka.

Tribun 2014 bisa dibilang anak-anak yang solid. Tiap kali ngumpul rapat besar Balairung Klass, tribun pasti rame. Dan jadi divisi yang paling santai kalau rapat dan jadi yang paling awal selesai rapat per divisi. Mereka selalu bisa jadi anak yang mau mendengarkan ketika leader mereka ini sedang berbicara di depan ataupun diselingi sedikit sesi curhat. Mereka selalu tahu cara membalikkan ejekan bertema jomblo yang sering gue lemparin ke mereka. Dan salah satunya adalah

      "Emang kamu nggak jomblo mas?"

Latihan perdana tribun dimulai seminggu sebelum UAS, tepatnya setiap hari Sabtu. Kemudian istirahat sekitar 3 minggu nungguin libur UAS tiba.

Latihan sewaktu libur UAS bisa dibilang salah satu kegiatan yang pantas dibanggakan. Sabtu pagi dimana kita biasanya bisa santai, tapi untuk anak-anak tribun Sabtu pagi merupakan jadwal latihan. Kami biasa ngumpul buat latihan di GOR Gelarsena Klaten. Dan kalau boleh jujur, ada banyak hal yang patut dirindukan dari suasana Sabtu pagi di kala itu, seperti...
  • SMS dari Dea di pagi hari yang ngingetin kalau hari itu ada jadwal latihan. Jarang-jarang ada cewek SMS pagi-pagi.
  • Alasan-alasan yang selalu gue kasih ke mereka tiap kali gue masih sibuk main game dan belum mandi, padahal udah mepet jam 9.
  • Tampang-tampang mereka yang agak kucel dan kesel sewaktu melihat gue datang terlambat.
  • Bocah berbadan besar dan berbadan kecil berbaur mencoba menggerakan badan kaku mereka.
  • Ekspresi polos dan bercampur hinaan yang mereka lemparkan sewaktu leader mereka ini berbicara di depan diselingi dengan curhat.
  • Gue yang selalu nolak atau mangkir setiap kali diajak makan ataupun main sehabis latihan. Setiap selesai latihan Dea sering ngajak "Mas, ayo ikut makan sama anak-anak." atau "Mas, ayo ikutan renang." dan jawaban gue selalu "Nggak ah, aku mau pulang."

Suasana sewaktu Sabtu pagi
Walaupun di antara makhluk-makhluk tersebut gue adalah yang paling tua, percayalah gue adalah sosok yang paling sering dibully gara-gara "JOMBLO". Mereka memang sekumpulan penjahat berbulu adik angkatan.

Singkat cerita, gue sekali lagi berhasil menyulap beberapa anak galau menjadi anak-anak yang ceria dan berhasil menyulap beberapa cowok berbadan kaku menjadi Usher dan Justin Timberlake KW super. Suasana gladi bersih menjadi terlihat keren dengan iringan mash-up Crazy Frog - We Are The Champion, Timbaland - Apologize dan sedikit remix Justin Timberlake - Mirror.

Lalu, bagaimana hasilnya sewaktu hari-H?

Anak-anak cakep lagi bergaya. FYI, itu pakai masker bukan gara-gara flu.

Dudududu...

Klaten LULUS & LOLOS 100%. Hokyaaa!


And the last one...

All right, boys! Move your hips like Jagger!

We're just so fahking AWESOME!

Special thanks untuk Dea Syamgita Laksmi (iki jenenge mbuh bener opo ora aku ra mudeng), yang sudah bersedia menjadi koor Tribun 2014 kemarin, yang selalu bersedia membawakan snack di sela-sela latihan dan yang sudah bersedia menjadi ibu dan dipanggil "Mbak De" oleh anak-anak Tribun (kecuali Zaki yang manggil Mbokde).

Terima kasih juga untuk Agustina atau yang suka gue panggil TUTI, yang sudah dinobatkan sebagai anak tribun 2014 yang paling pecicilan. Mungkin bakalan lebih lengkap kalau ditambahin "Anggota tribun yang paling sering galau gara-gara abis diselingkuhin pacar." Huakakaka

Kemudian terima kasih untuk 4 cowok keren yang sudah bersedia menemani mas Ido perform di atas panggung sewaktu BlastOut 2014 kemarin, yang sudah bersedia mas Ido latih sebagai Usher KW super walaupun gagal. Terima kasih untuk Rahmat, Rizki, Jarot dan Robi.

Kemudian terima kasih untuk para komando, para wanita tangguh yang mas Ido nilai tampangnya galak. Terima kasih untuk Yulia, Ida, Valentina dan Sintya.

Terima kasih juga untuk Zaki atau yang suka dipanggil Gabriel (WTH!?), yang paling sehat di antara cowok-cowok tribun 2014. Cowok yang paling antusias sewaktu latihan, cowok yang dulu selalu menyebut-nyebut kata LDR dan nampaknya dia sekarang sudah jomblo. Jomblo menuju kehidupan cinta yang lebih baik lagi nampaknya.

Terima kasih juga untuk para cowok pendiam. Ada Eky, Samuel dan Husein. Juga ada Ferdi yang diam-diam pernah curhat secara terselubung. Kemudian ada Akka, cowok berbadan sehat yang mulutnya mirip mulut emak-emak.

Kemudian terima kasih untuk para wanita mungil, yaitu Sofi, Prasasti, Amalia dan Anisa. Semoga lekas tumbuh besar, nak.

Kemudian terima kasih untuk duo cewek aneh yang paling sering membully gue. Yang satu kurus dan agak oon, yang satu berbadan gendut dan cuma bisa terdiam melihat temannya yang oon. Ada Shacil dan Dea. Cepatlah sadar, kalian itu juga jomblo, jadi jangan sering membully jomblo yang lain.

Kemudian terima kasih untuk para wanita tangguh yang tak banyak bicara. Ada Arum, Ivon, Ika, Kensi, Mufid, Vivi dan Anggi. Kemudian untuk adik-adikku yang badannya paling sehat di antara cewek-cewek tribun lainnya, yaitu Dewinta dan Dyah. Kemudian buat Asti, anggota tribun yang paling cantik, yang diam-diam punya banyak fans, termasuk Jarot sama Rizki.

Teruntuk kalian, adik-adikku tribun 2014 sekaligus anak-anakku yang manis, adik angkatan paling gila, paling absurd, paling kurang ajar, paling keren dan paling kampret yang pernah mas Ido kenal. Terima kasih sudah menjadi bagian dari Dinasti Tribun BlastOut.

Terima kasih juga untuk setiap bully-an jomblo yang sudah kalian lemparkan buat mas Ido, mas ido tahu kalau kalian sebenarnya juga pengen jadi jomblo cupu keren kayak mas Ido.

Bagaimana jadinya hidup mas Ido jika tanpa cacian dan makian dari kalian? I heart you.

Ah iya, terima kasih karena sudah menyebut mas Ido sebagai "Living Legend", walaupun sampai sekarang mas Ido masih bingung itu living legend di tribun atau living legend dalam jomb...

Terima kasih juga waktu itu sudah diajakin (secara agak maksa) ke movieb*x. Serius, itu pertama kalinya gue masuk movieb*x dan langsung kaget begitu masuk ke dalam dan disapa "Selamat malam, kakak. Ada yang bisa dibantu?" oleh mbak-mbak 25 tahunan yang berbadan sehat. (baca: obesitas)

Di movieb*x gue memaksa mereka untuk nonton film yang ngak kalah absurd dari yang milihin film. Gue paksa mereka nonton Napoleon Dynamite. Huahaha

Ada yang begitu spesial malam itu. Seusai nonton, gue dikasih kejutan sama anak-anak. Mereka ngasih bingkisan, katanya itu sebagai ucapan terima kasih buat 3 bulan ke belakang karena sudah bersedia menjadi leader dan memberi contoh bagaimana cara menjadi jomblo baik hati.

Karena mbak-mbak yang "sehat" tadi tiba-tiba masuk ruangan dan bilang kalau nggak boleh foto-foto di dalam ruang maka kamipun keluar. Ketika gue mau keluar pintu, sekali lagi gue dikejutin sama mbak-mbak tadi. Dia bilang "Selamat bermalam Minggu kakak. Datang lagi ya."

What the hell, mbak?! Ini jelas-jelas malam Selasa!

Thank you, Zaenal. Udah mau jadi tukang foto. :v


Dan ngomongin soal bingkisan yang dikasih sewaktu di movieb*x, isinya adalah ini...

Jeng jengg! Barang mahal, coy!
Terima kasih, sekali lagi terima kasih. Ini pertama kalinya mas Ido dapat kejutan dan dikasih bingkisan seperti itu.

Mas Ido juga minta maaf semisal selama menjadi leader kalian mas Ido sering telat, sering bertingkah aneh, sering memanfaatkan waktu luang di sela-sela latihan untuk menyampaikan curhat terselubung dan kalian dengan polosnya juga mendengarkan. Walaupun ujung-ujungnya juga pasti kalian bakalan ngejek.

Maaf juga apabila selama mas Ido menjadi leader, kalian sering melontarkan kode-kode buat mas Ido tapi mas Ido nggak pernah menanggapi kode-kode dari kalian. Bukannya mas Ido nggak peka sama kode-kode dari kalian, mas Ido cuma... cuma...

Buat squad BlastOut 2014 dan Gadjah Mada Fair 2014, kalian benar-benar Superb Team! Kalian salah satu alasan mengapa jomblo gue di umur 21 tahun kemarin terasa begitu istimewa.

Superb team! BlastOut 2014!


Teruntuk kalian, rekanku, partnerku dan adik-adikku, walaupun suatu saat nanti kita harus hidup di kota dan zona waktu yang berbeda, ingatlah, tolong ingatlah satu hal yang dulu pernah menyatukan kita.

Ingatlah bahwa kita dulu pernah belajar menggerakkan pinggul bersama dan menertawakan setiap kebodohan yang kita buat bersama.

Salam super dari mahasiswa yang masih jomblo di usia yang semakin menua tapi menolak untuk galau.

About DO

Half-done Sherlock Holmes yang pernah diketawain gara-gara makan ayam geprek "TANPA CABE"

No comments:

Post a Comment