WARFRAME |
Percayalah, kami adalah tipe gamer yang bermodal dan berjiwa sosial. Jika hendak bermain game online kami pasti iuran untuk membeli pulsa internet, biasanya kami iuran 2000 per orang untuk membeli pulsa internet seharga 10000 rupiah.
Singkat cerita, malam itu tepatnya di sebuah kost daerah Klebengan, sebuah kawasan kost yang lokasinya hampir mirip dengan setting latar film Kung Fu Hustle, gue beserta tiga orang cowok absurd lainnya menghabiskan waktu empat jam untuk bermain game. Dan ketika jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam salah satu dari kami pamit pulang, sehingga tersisa gue dan dua orang lainnya.
Dan dimulai dari sinilah muncul beberapa obrolan aneh. Entah siapa yang mulai duluan, sekitar pukul 23.30 kami mulai membicarakan tentang "Urutan tayang serial Power Rangers".
S: "Yang nongol duluan itu Mighty Morphin, bro."
A: "Bukan."
Arif: "Mighty Morphin, bro." -____-
A: "Yaudah, coba cari di google."
Arif: *ngetik di google, klik wikipedia*
S: "Nah, bener kan Mighty Morphin."
A: *diem*
Dan berawal dari wikipedia biadab itulah setengah jam berikutnya gue menjadi juru ketik keyword "Power Rangers" di kotak pencarian google untuk memenuhi rasa ingin tahu dari remaja tua yang mulai lupa akan tayangan masa kecilnya. -__-
Setelah Power Rangers all season dirasa cukup, kami lanjut ke Bettleborgs, kemudian Sentai, kemudian Jiraiya. Dan setiap kali masuk ke kategori pencarian gambar, salah satu dari mereka pasti bakalan ada yang bilang,
"Ah iya, gue pernah lihat yang ini, inget gue."
Setelah ngobrolin masa kecil yang hampir terlupa, entah siapa yang memulai kami mulai membicarakan tentang masa-masa ketika kami masih jadi mahasiswa baru.
A: "Gue dulu cupu banget, masih punya poni." *sambil narik-narik rambut ke depan biar jadi berponi*
S: "Gue juga, dulu masih pakai celana kain terus pake jaket rohis. Kemana-mana nggerombol."
Arif: "Gue gimana, bro?"
A: "Lu cuma beda di rambut doank. Dulu sering gondrong, sekarang enggak."
S: "Beda kelakuan juga. Dulu semester awal terkenal cowok paling pendiem, tapi sekarang udah jadi gila."
Obrolan absurd nggak cuma sampai di situ. Entah siapa lagi yang memulai kami mulai membicarakan hal aneh lainnya. Dan kali ini kami membicarakan soal hewan. Mulai dari kaki seribu segede tempat balsem.
S: "Pernah lihat kaki seribu? Paling gede segede apa?"
A: "Ya paling-paling segede pensil."
S: "Dulu waktu di rumah embah, gue pernah liat kaki seribu segede itu di kandang sapi." *sambil nunjuk botol balsem*
A: "Serius?"
S: "Yoi, kelabang juga ada yang segede colokan USB."
Arif: "Sapi di tempat kakek lu minumnya biohazard kali, bro. Terus hewan-hewan yang lu sebutin tadi jadi hewan mutasi semua setelah makan tai sapinya."
Kemudian tikus segede sepatu boot.
S: "Di rumah gue ada tikus segede sepatu lu, bro."
A: "Di kost gue ada yang segede sepatu boot malahan."
S: "Yang bener?"
Kemudian hewan paling aneh, yaitu...
S: "Pernah lihat hewan yang bisa ngeluarin api nggak, bro?"
A: "Nggak. Bentuknya gimana?"
S: "Mirip jangkrik, tapi nggak punya sayap terus kepalanya agak kecil. Jadi kalau lu pegang pantatnya, dia bakalan ngeluarin api dari pantat. Gue dulu kena, melepuh, sebulan baru sembuh."
A: "Hahaha, yang bener? Ngibul lu!"
Arif: "Hahahaha"
S: "Beneran. Dulu gue sama bapak gue yang kena."
Arif: "HAHAHAHA"
S: "Yee kagak percaya. Besok gue fotoin kalau liat lagi."
Arif: "Bawain 20, bro. Mau gue bikin jadi sumbu kompor. Tinggal ditoyor pantatnya kompor langsung nyala."
Kalian yang lagi baca percakapan di atas mungkin akan menganggap tokoh "S" di atas adalah orang gila. Gue pun juga berpikiran seperti itu. Hahaha
Dan akhirnya obrolan aneh pada malam itu berkahir pada pukul 00.45 pagi ketika salah satu dari kami nyeletuk "Laper, bro. Siapa mau cari makan?"
Dan percayalah, di pagi buta itu kami bisa makan semangkuk indomie rebus seharga 1000 rupiah. Percayalah.
No comments:
Post a Comment