Apa yang terlintas di pikiran kalian jika kalian mendengar kata “Yang Terbaik”? Apa yang akan kalian lakukan untuk mendapatkan title tersebut? Sering kali terlintas di pikiran kita bahwa menjadi yang terbaik itu adalah berhasil mengungguli pesaing-pesaing kita dan menunjukkan pada mereka bahwa kita jauh lebih baik daripada mereka.
Sifat kompetitif memang baik untuk ditanamkan di hati kita untuk memacu usaha kita dalam melampaui apa yang sudah didapatkan oleh kompetitor- kompetitor kita. Tapi apa yang kana kita lakukan seandainya kita gagal untuk menjadi yang terbaik? Apa kalian akan menyalahkan diri kalian sendiri? Menjadi terpuruk? Apa ini yang dinamakan situasi dimana “Jalan Pintas Dianggap Pantas” kemudian segala cara kita legalkan demi mencapai gelar “Yang Terbaik” itu?
Jangan pernah menganggap menjadi yang terbaik itu berarti membanding-bandingkan kita dengan orang lain. Jika yang kita lakukan hanya membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, kita hanya akan terjebak dalam siklus persaingan dan pengejaran terhadap kompetitor kita yang ingin kita saingi itu. Tidak ada yang mengatakan bahwa persaingan/sifat kompetitif itu dilarang, tapi apakah hidup kita hanya akan kita gunakan untuk berkutat dalam persaingan yang mungkin tidak ada habisnya itu?
Sifat kompetitif ini justru sering menimbulkan efek samping yang tidak baik, sering kita akan merasa iri ketika kompetitor kita berhasil meraih sesuatu yang kita sendiri tidak bisa mendapatkannya. Rasa iri ini juga sering menimbulkan sifat egoism kita, kita hanya akan tertuju pada rival kita, sedangkan di sekitar kita ada orang yang membutuhkan kita dan kita hanya mengacuhkannya. Bahkan ada tipe orang yang tidak mau membagi ilmunya pada orang lain hanya karena ia takut orang yang dibantunya itu kelak akan merebut gelar “Yang Terbaik” miliknya. What a dumbass mind!
Setiap manusia di dunia ini diciptakan dengan “kapasitas” yang berbeda-beda. Jika rival kita itu ternyata memang memiliki kapasitas yang lebih besar dibanding kita, kita hanya akan dibuat pusing dengan perbedaan kapasitas itu. Menjadi yang terbaik itu belum tentu dengan melampaui orang yang ada di depan kita. Jadilah yang terbaik sesuai dengan kapasitas yang kita miliki. Sadarlah bahwa ada banyak hal yang bisa kita lakukan sedangkan rival kita atau orang lain tidak bisa melakukannya. Jika kalian ingin melampaui batas-batas dari kapasitas kalian, berhati-hatilah. Karena sering kali sikap nekad itu bersahabat karib dengan kegagalan.
Banggalah terhadap diri kalian! KALIAN HEBAT!!
No comments:
Post a Comment